Info Penerbangan — Kecelakaan pesawat Bek Air yang jatuh di Kazakhstan telah menewaskan 12 penumpangnya
Korban selamat, Aslan Nazaraliyev duduk di baris ke-15 mengaku pesawat itu menghantam bangunan tak lama setelah lepas landas, dan membunuh 12 penumpangnya.
Dilansir Sky News Jumat (27/12/2019), dia mengungkapkan pesawat Bek Air itu “bergoyang” dan “bergetar” begitu terbang.
“Saya mulai mengencangkan sabuk pengaman karena saya merasa, ada sesuatu yang salah di sini,” ujar Nazaraliyev.
Dia menuturkan selama 15-20 detik kemudian, momen berubah buruk dengan sesekali hidung burung besi mulai ke bawah.
“Jadi pada saat itu, saya sudah yakin 100 persen bahwa kami akan jatuh dengan keras ke tanah,” terang penumpang itu.
Dia menggambarkan dampak tatkala Fokker 100 yang membawa 98 orang saat ambruk seperti “seseorang yang meremukkan kaleng”.
Saat mulai ambruk, Nazaraliyev mengatakan dia melihat ada seorang pria yang duduk di baris depan hancur terkena langit-langit.
Dia menuturkan Bek Air langsung menghujam ke bangunan sesaat setelah lepas landas. Untungnya, hantaman itu berhenti di baris 14.
“Mereka yang duduk di kursi bagian depan mengalami luka sangat parah. Bahkan, beberapa sudah tewas di tempat,” papar Nazaraliyev.
Dia melanjutkan, dibutuhkan waktu 20 menit bagi tim penyelamat untuk mencapai lokasi kecelakaan. Namun, beberapa penumpang telah menggelar evakuasi.
Pesawat Bek Air yang mengangkut 93 penumpang dan lima awak kabin berangkat dari Almaty menuju ibu kota Nursultan sebelum jatuh.
Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Roman Sklyar berkata, terdapat dua kemungkinan penyebab kecelakaan. Yakni kesalahan pilot maupun kerusakan teknis.
Sumber : Kompas.com